• sebelum baca post di bawah, ada baiknya Anda membaca post yang ini dulu




    mengambil sedikit kesempatan di tengah-tengah persiapan ujian aplikom besok :)

    Gambar ini saya buat seminggu yang lalu. Tidak bisa tidur dan tidak tau mau ngapain, akhirnya saya ambil kertas gambar yang sudah saya posting di artikel di atas, mengecatnya dengan warna hitam ala tribal black and white, kemudian membuatnya sedikit berwarna dengan sentuhan cat papan/cat kayu.

    Terbang tinggi itu tidak cukup. Di atas setiap awan masih ada langit luas yang bisa dijelajahi. Kuliah di kampus favorit dan akan memiliki jaminan hidup makmur sebagai PNS juga tidaklah cukup. Masih banyak hal-hal yang harus dicapai. Kepuasan hati bekerja sesuai dengan passion juga sepertinya wajib untuk dicapai. Tapi, saat ini yang paling penting adalah lulus dulu. Sekarang sedang masa ujian akhir di Semester 5, semoga semangat belajar saya tetap bertahan di garis normal sepanjang 2 minggu ke depan. Semoga penyusunan outline yang akan dimulai beberepa bulan lagi juga berjalan dengan lancar. Semoga November tahun ini bisa memakai toga. Amin.

    Tuhan, izinkan aku lulus tahun ini yaaaa :3 - Meylina, mahasiswa tingkat akhir, isi doa setiap hari
  • Black Sakura In My Heart

    Dimensi : 31 x x21
    Waktu Pembuatan : Awal 2012
    Tipe Pengerjaan : Cat Air di Atas Kanvas


    Hello readers! J
    Kali ini saya mau menulis tentang cinta. Haha selama ini lebih sering menulis tentang mimpi-mimpi saya, bicara tentang cinta sepertinya menyenangkan. Sayang, lukisan yang ingin saya ceritakan kurang menyenangkan.

    BIasanya saya hanya melukis kalau mood sedang baik, jarang-jarang saya melukis dalam keadaan menyedihkan. Tapi entah kenapa, patah hati yang ini sepertinya sangat menyakitkan sampai-sampai harus diabadikan dalam lukisan. Peristiwanya sebenarnya sudah lama. Saya juga sudah move on. Tapi mengingat sedikit tentang masa lalu yang buruk itu tidak ada salahnya juga. Paling tidak sekarang saya sudah belajar bagaimana untuk tidak jatuh terlalu dalam lagi.

    Orang bilang jatuh cinta itu menyenangkan. Mereka lupa bilang kalau tak selamanya jatuh cinta harus berbalas. Mereka sepertinya lupa menulis “hati-hati” di belakang kata “menyenangkan”. Seharusnya orang sadar yang namanya jatuh itu sakit. Tak peduli kata apapun yang mengikutinya. Tapi jatuh cinta menawarkan lubang dalam yang nyaman. Yang membuat kupu-kupu di perutmu menggila setiap memikirkannya. Yang membuat otakmu hanya dipenuhi dengan wajah dan senyumnya. Yang membuatmu tak sadar kalau dia telah berada di lubang lain. Bersama orang lain. Yang membuatnya nyaman setengah mati dan tak mau jatuh ke lubang lain lagi.

    Beberapa bulan saya terjebak dalam kondisi seperti itu. Berpikir positif paling tidak memikirkannya membuatku bahagia, berharap padanya seperti orang bodoh. Tak pernah berusaha berpikir negatif bahwa dia tak pernah memikirkan saya dengan intensitas yang sama. Melihat saya dengan kupu-kupu yang sama. Memikirkan saya dengan senyum yang sama.

    6 bulan kemudian, saya berakhir seperti pohon di atas. Tumbuh tinggi menuju awang-awang indahnya jatuh cinta, tapi gugur terlalu cepat karena toh jatuh cinta tak selamanya indah. Tak selamanya berbalas.

    Seperti hidup, jatuh cinta juga proses belajar. Belajar naik dari lubang yang dalam setelah sadar kamu sudah terlalu lama di dalamnya. Sadarlah, dia tidak akan berpindah. Toh, setelah naik kamu akan menemukan lubang dalam lainnya lagi. Jalan saja sesuai kata hati, dan bila saatnya sudah tiba kamu akan jatuh di lubang yang tepat. Dan lihat, sudah ada yang menunggu di sana. Bukan, bukan belatung. Tapi dia. Yang Tuhan izinkan. 




  • Selamat Tahun Baru 2013 pembaca!
    Semoga tahun ini hidup kita lebih baik lagi dan lebih berguna bagi banyak orang J


    Saya cuma mau bilang kalau hidup saya luar biasa, dengan sikap bodoh saya, dengan senyum ceria saya, dengan keluarga super di samping saya, dengan teman-teman baik di sekitar saya, dengan omongan-omongan jahat yang terdengar di telinga saya, dengan setiap pergumulan di hati saya, dengan setiap tangisan di mata saya, dengan setiap mimpi-mimpi aneh saya, dengan setiap napas yang saya keluarkan. Hidup saya luar biasa. Dan untuk itu saya pantas bersyukur. Tidak, saya harus bersyukur. Tidak, saya wajib bersyukur. Pada Tuhan.

    Bahkan untuk satu detik yang telah saya sia-siakan, saya pantas bersyukur. Bersyukur untuk waktu yang mengizinkan saya untuk bersantai-santai. Bersyukur untuk semut yang mencuri sisa-sisa makanan di kamar saya. Bersyukur bisa bolos di kampus. Bersyukur bisa kena flu. Bersyukur masih bisa lihat senyummu. Bersyukur masih bisa tertawa. Bersyukur masih bisa merasakan enaknya teri medan. Bersyukur untuk setiap hal-hal kecil yang bahkan sering saya anggap tak berguna.

    Bisa apa saya sekarang kalau bukan karena campur tangan-Nya? Satu-satunya nafas penopang hidup saya juga dari Dia.

    Hari ini, detik ini, jangan lupa bersyukur yaaa J

    ps : sorry for the bad quality photo. it's my shadow actually hehe




  • JESUS CHRIST

    Dimensi : 34 x 25
    Waktu Pembuatan : Paskah 2011
    Tipe Pengerjaan : Cat Air di Atas Kanvas


    Hey readers  J lama tak bersua!

    Maaf buat kekosongan yang lama di blog ini. Maklum libur Natal dan Tahun Baru di kampung halaman  tercinta betul-betul membuat saya terlena. Sebenarnya ide untuk post kali ini sudah ada sejak tahun lalu, sayang Natal kemarin saya berada di Kabanjahe.Kemampuan internet berjalan melalui operator modem saya kurang memadai. Jadilah post ini harus saya tunda dulu. Soo, enjoy my very very late Christmas gift.

    Saya sudah pernah bilang kan kalau major saya dalam melukis adalah aliran abstrak. Entah kenapa tangan ini kurang biasa dalam melukis objek nyata dan jelas. Saat memutuskan untuk melukis Tuhan Yesus pun sebenarnya saya masih ragu. Dengan kemampuan diri saya sendiri. Tapi, dorongan itu begitu kuat. Entah kerasukan apa, saya tiba-tiba ingin sekali melukis Tuhan Yesus  sebagai persembahan untuk Yesus di hari Paskah 2011 lalu. Well, Tuhan kasih jalan melalui teman saya yang menampilkan karyanya (gambar Tuhan Yesus) dalam format digital di sebuah socmed. Akhirnya, saya memutuskan untuk mengikuti karya teman saya, dalam format lukisan.

    Jujur, sebelumnya saya belum pernah melukis wajah. Sekalinya nyoba, malah langsung wajah Yang Maha Esa. Takut? Jelas. Tanggung jawabnya tentu besar. Kalau saya mengacaukan lukisan-Nya, perasaan bersalah itu pasti besar sekali. Dan untuk lukisan tersebut lah, saya sampai berdoa kuat sekali. Mohon kekuatan. Mohon kemampuan. Jarang-jarang saya berdoa dulu sebelum melukis.

    Pada prosesnya, banyak kesalahan terjadi. Komposisi warna, tata letak mata dan hidung, perpaduan warna, proporsi wajah dan rambut dan yang paling sulit kawat duri. Berulang kali saya harus menimpa dengan cat yang baru pada bagian kawat duri karena merasa kurang pas. Setelah hampir 3,5 jam, akhirnya lukisan tersebut selesai. Saya menyelesaikannya sampai begadang. Mengecek berkali-kali bagian mana yang masih kurang. Memastikan bahwa lukisan ini sempurna, sesempurna nama-Nya. Sampai saat ini pun, lukisan ini adalah master piece saya. Kebanggaan saya.

    Pada akhirnya, saya bahagia. Bersyukur. Tuhan begitu baiknya ngasih talenta yang luar biasa pada saya. 
    Mengapa selama ini tak saya gunakan sepenuhnya untuk memuliakan nama-Nya?

    Oleh karena itu, salah satu resolusi saya tahun 2013 ini adalah:
    Setiap bulan saya harus bisa menghasilkan minimal 1 lukisan bertema rohani. Entah itu kisah Musa dan perjalanan bangsa Israel, nyanyian Raja Daud, kisah kelahiran Yesus, karya-karya Yesus, ataupun perjalanan hidup Tuhan Yesus. Harus.

    Semoga terwujud! J